Dimana Hatimu Berada

Peristiwa kebakaran rumah kediaman keluarga dimana kami tinggal sejak kecil, dengan segala tawa dan kehangatan cinta di setiap sudutnya, menyatu dalam barang2 yang menjadi saksi keceriaan dan suka cita, begitu banyak memberi kenyamanan dan kenangan indah.....

Tiba2 dalam hitungan kurang dari 2 jam hilang sirna, tanpa dapat memilih apa yang masih diperlukan, yang masih disayangi, pun tak sempat menyelamatkan apa2 yang sangat penting, yang berharga….. sirna….. hanya meninggalkan ketegunan, tanpa rasa….. tanpa kata.....
Boleh dibilang tak ada barang2 yang tersisa selain beberapa potong pakaian yang sudah bersama kami.....

kuakui; salah satu aspek positif yang bisa diambil dari peristiwa itu adalah

 decluttering

(= hal membersihkan rumah dengan memilah dan mengurangi barang2 yang sudah tidak dibutuhkan lagi)

dalam sekejap, betapa luar biasa;  jadi ringan, bebas, bersih..... dari barang barang yang begitu banyak yang sebagian besar memang perlu dibersihkan / dikeluarkan dari rumah.

Proses decluttering menjadi hal yang begitu rumit dan memakan waktu, menguras tenaga dan membutuhkan usaha, bukan saja diperlukan kemauan dan kerelaan, tapi butuh ketekunan dan disiplin untuk tercapainya proses ini.

Banyak barang milik pribadi yang tidak lagi dipakai atau diperlukan, masih disimpan, siapa tahu suatu hari nanti akan butuh, jadilah menumpuk, lama kelamaan lupa dan rusak dimakan usia, terbengkalai, penuh sesak membebani rumah dan hidup kita.

"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  
 
Matius 6:21 

Kenapa hanya sortir dan bersih2kan barang, melepaskan milik kita, istilahnya; to let go..... 
kok jadi begitu sulit dikerjakan.

Karena kita terikat dan terbeban terutama dengan pikiran sendiri, rasa sayang pada barang2 yang sudah dibeli, hadiah, kenang2an, terutama yang mempunyai arti sentimentil, memang pada kenyataannya, banyak orang dibebani dan disulitkan oleh dirinya sendiri.....


Senang bila beli barang yang kita sukai,  semacam ekstasi belanja; shopping time!
'Bagusnyaa, lucunyaa, cocok kalau ditaruh disudut sana, digantung di tengah dinding pembatas ruang tamu'.....
'wah indahnya kalau ditambahkan sedikit warna ini dan itu'..... tiada habisnya.....
sebenarnya, apakah semua barang2 yang kusuka itu kubutuhkan?.....

Butuh atau suka?.....

teringat pesan mama yang jadi kebiasaan sejak kami kecil  bila ingin membeli barang
“kalau butuh beli saja, kalau kepingin tidak ada habisnya.”.....


"Menyimpan barang bawaan dari masa lalu 
tidak akan meninggalkan ruang untuk kebahagiaan di masa depan." 
 
 -- Wayne L Misner --

Dengan cermat kami mengisi rumah mungil di awal pernikahan dengan hidup sederhana, barang2 yang diperlukan saja yang dibeli. Betapa nikmat dan nyaman rumah tanpa banyak barang, rapi, bersih..... 
 
Leganya ruangan2 di rumah memberi kelegaan juga ruangan2 dalam hidup, dapat diisi dengan hal2 baru dengan pilihan yang bijaksana, membuatku lebih cinta menikmati simple living yang berkelimpahan dengan waktu berkualitas  dan hal2 yang 'bermakna'

" Do not lay up for yourselves treasures on earth, where moth and rust destroy and where thieves break in and steal, but lay up for yourselves treasures in heaven, where neither moth nor rust destroys and where thieves do not break in and steal. For where your treasure is, there your heart will be also." __Matthew 6:19-21

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;   di bumi ngengat dan karat merusakkannya   dan pencuri membongkar serta mencurinya.  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.__Matius 6:19-21

Comments

Popular posts from this blog

Rest and Refresh Yourself

My Sweet Jambu Bol Jamaika

Planting Seeds in Life

Enjoying Bright Happy Days

A Walk In The Rain

My Sweet Petrea