A True Friend
"Thanks ya dah mau dateng jauh2, dengerin sampe panjang lebar, gak kerasa dari ngopi pagi sekarang udah lunch, buset..... sampe ngelantur, hahaha".....tawa kami di pertemuan santai hari itu.
"Hey, thanks udah sharing,..... happy bisa ngobrol bareng", jawabku spontan dengan senang hati.
Biasa saling tukar pikiran, curhat, berbagi suka duka, kerjaan, ide2, hobby atau apapun, bener2 mengisi dan mempererat tali persahabatan, berteman karib sejak duduk di bangku sekolah, sampai bisa saling memahami satu sama lain lebih dari kita mengenal diri masing2 lho.... -a close friend understands you more than you do-
Memang serasa cepat kalau sedang asik berbagi cerita, hati teduh dan nyaman..... masih lanjut menikmati jalan sore setelah kopi yang berikutnya, haha.... sampai matahari mulai terbenam.....
Ketika ceria dibagi bersama, ramai2 dengan sanak saudara dan teman2, adalah suatu berkat kebahagiaan yang patut disyukuri, begitu banyak terlihat senyum indah,..... apalagi dengan media sosial yang sangat mempermudah dan mengijinkan perjalinan kawan lama maupun baru, menjadi lebih luas, lebih banyak.....
Amsal 18:24
==========
"Ketika kita dengan jujur bertanya pada diri sendiri, siapa orang yang paling berarti dalam hidup kita, kita sering menemukan bahwa mereka yang alih-alih memberikan nasihat, solusi, atau penyembuhan, lebih memilih berbagi rasa sakit kita dan menyentuh luka kita dengan tangan yang hangat dan lembut.
Teman yang bisa diam bersama kita di saat putus asa atau kebingungan, yang bisa tinggal bersama kita di waktu duka dan kehilangan, yang bisa mentolerir untuk tidak tahu... tidak menyembuhkan... tidak mengobati... itulah teman yang peduli."
==========
Book reference:
Henri J.M. Nouwen. (1974,2004). Out of Solitude: Three Meditations on the Christian Life. Ave Maria Press.Inc. p.38.
Comments
Post a Comment