Building Good Habits

Papa identik dengan buku, dimanapun selalu membaca.
Kadang pergi bareng, nanya, "kamu bawa buku apa?"..... 'ga bawa Pah'
"lho kok ga bawa, nanti kalau ada senggang gimana, ngapain".... aduh malu aku.....

"Sedang mikir apa?," tanyanya ketika melihat aku sedang bengong, melamun.....'banyak Pah'.... malu lagi deh....

"Disamping pikiran yang banyak, kalau Papah sedang diam, dalam hati omong2 sama Tuhan,..... gampangnya mulai dengan doa 'Bapa Kami', kan sudah hafal, lalu lanjut saja seperti kita sedang ngobrol ini"..... jelasnya.

Papa mengerti bahwa butuh waktu untuk membiasakan diriku melakukan anjurannya, jadi ketika kami bepergian, dibawanya extra buku untukku..... "senangnya baca apa? Papah bawakan ini,".... duhhh.....

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."

Amsal 22:6

Dari waktu ke waktu kita terus berusaha mengubah kebiasaan, membuang yang buruk, mengganti dengan yang baik, tidak mudah, tapi bisa mengambil langkah membuatnya tidak terlalu sulit.

Apa yang kulakukan untuk membiasakan diri dengan buku?...
setidaknya menghindar rasa malu kalau ditanya lagi, kan bisa jawab, ada... bawa.... 

1. Niat! Pilih: aku mau berubah, karena yakin dan percaya akan menjadi lebih baik.
2. Cari metode melatih diri; pergi selalu bawa tas tangan, mana yang biasa dipakai, setiap tas kuisi buku tipis,
aman toh.....lho yang penting lagi kan dibaca gak?.....
Tunggu dulu, mulai melangkah dari yang paling mudah kan? (start small), selanjutnya akan mengikuti.....
Kubiasakan juga dicatat apa yang mau dibawa, supaya tidak ada yang terlewat/ lupa.
3. Kala ada waktu jeda/ tunggu dimanapun, teringat ada buku di tas.... kan terbaca juga.....

Makin lama, semakin perhatian memilih topik yang menarik hati, jadi semangat, menyenangkan, antusias untuk baca lebih banyak lagi, maka terbentuklah kebiasaan baru yang baik..... sampai sekarang masih beli buku2 meskipun sudah banyak secara online.

Memupuk kebiasaan baik dimulai dari disiplin diri.

Sama juga dengan hal2 lain, misal mau lari pagi, cara yang kulakukan:
malam hari siapkan perlengkapan olah raga untuk besok pagi, maka bangun tidur, mandi, sudah tersedia semua, bisa langsung jalan grak...
Karena tau kalau belum kusiapkan, pikiran bisa melantur sembari pilih2 dulu mau pakai baju apa ya..... topi dimana, sepatu, waaah..... habis waktu, udah malas dah, bisa gak jadi.


Waktu bersama Papa semakin penuh warna, bertukar pikiran lebih jauh disamping banyak membahas buku2 yang kami baca.

Di kala diam, saling mengerti bahwa dalam kesunyian, hati kami sedang ngobrol dengan asik.....
sampai sekarang, doa 'Bapa Kami' menemani sepanjang hari2ku seperti asap dupa yang harum bagi Tuhan .....

"Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang."

Mazmur 141:2



Comments

Popular posts from this blog

Rest and Refresh Yourself

My Sweet Jambu Bol Jamaika

Planting Seeds in Life

Enjoying Bright Happy Days

A Walk In The Rain

My Sweet Petrea