Temporary Spectator

Pohon2 besar di sepanjang jalan yang biasa kulalui pagi itu, sudah tak nampak, lapang saja dengan urukan tanah baru, duh sayang amaaat.... beberapa alat berat semakin bertambah, sebentar lagi gedung tinggi modern berdiri disana.

Pindah route menjenguk danau yang letaknya sedikit masuk ke dalam, jauh dari jalan besar..... harus lewat semak belukar, ada jalan setapak, mungkin jalur orang2 yang mancing.....


Kalau teman tidak ajak kesini, aku tak pernah tau ada danau cantik di tengah hiruk pikuk kepadatan pembangunan gedung2 tinggi disini,..... terpikir juga entah berapa lama lagi sebelum permata ini hilang juga.....

Pikiranku jadi melayang, teringat setiap hari di jalan pulang selesai lari pagi, bertegur sapa dengan opa tuaaa sekali,
selalu semangat, senyum ceria jalan perlahan menggunakan walker dengan suster yang menemani di sampingnya.
Suatu hari tidak lagi kami bersua.... tidak pernah kenal..... bagaimanapun aku kehilangan juga....

"Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

Lukas 21:33 

Betapa hanya sementara yang disaksikan dan alami di bumi yang kita ketahui kisahnya lewat di kehidupan kita.....

segalanya berlalu..... menorehkan kenangan manis dan pahit, selalu setia memberikan pelajaran hidup, memupuk kekuatan jiwa dan kejernihan pikiran untuk tetap melangkah.....

Cukup jauh kami keliling pagi itu, capek juga, lanjut makan pagi bersama dan leha2 di rumah temanku, ademnyaaa.....
ceplok telur, jamur hitam, timun dan brown bread, yummy..... eh, untung ada nemu kopi, temanku itu 'tea person'
lain kali aku sangu (=bekal) kopi, hehe.....
kenangan pagi yang hangat penuh tawa...... precious.....


"Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah  tetap hidup selama-lamanya."

1 Yohanes 2:17


Comments

Popular posts from this blog

Rest and Refresh Yourself

My Sweet Jambu Bol Jamaika

Planting Seeds in Life

Enjoying Bright Happy Days

A Walk In The Rain

My Sweet Petrea