Toxic People
Baca judulnya, langsung teringat seseorang yang kita tau? .....
Mungkin teman dari masa kecil, bisa juga kolega di kantor, dalam team olah raga, atau yang dikenal dari keluarga, dll.
Tampak berkelakuan baik, menarik, bertata krama bagus, hubungan terasa biasa saja sampai suatu saat sudah terlambat menyadari kesehatan mental kita demikian jauh dirusak.....
ya itu namanya keracunan oleh toxic people (= orang2 negatif /beracun ).
"Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri."
Amsal 22:24-25
Beruntung bila tidak pernah ketemu yang seperti ini, kutulis beberapa sifat racun tersebut supaya di kemudian hari bisa mendeteksi yang serupa, waspada, dan ber hati2;
Indikasi :
bila harus ketemu orangnya, kita sudah enggan, berat hati, diliputi takut, gelisah, stress.
di sekitarnya, kita merasa tegang, tertekan dan sakit ( feeling hurt )
setelah bertemu, pastinya energi terkuras habis, kesal, jengkel, marah, frustrasi.
Ciri2:
-Manipulatif
sangat ahli memanipulasi untuk mendapatkan jalan untuk dirinya, yang lain harus melakukan yang dia inginkan.
membuat orang merasa bersalah dan bertanggung jawab atas drama dan konflik yang terus menerus dibuatnya.
-Menghakimi
mencari kesalahan, mengkritik yang menghancurkan hati, jiwa dan hubungan orang2 di sekelilingnya.
-Membuat anda membuktikan diri anda kepada mereka (they make you prove yourself to them)
-Sewenang wenang menyerbu masuk ruang kenyamanan orang lain dan menghisap energi, waktu, entusiasme, kegembiraan, ketentraman, kasih sayang, semua hal2 positif yang mereka tidak punya, untuk mengisi kekosongan dalam lubang yang begitu dalam.....
ketidakpuasan dan ketidakmampuan mengisi kehampaan jiwa membuatnya mendambakan sukses, kebahagiaan, cinta orang lain, mengharapkan simpati, dukungan, dan seluruh perhatian setiap saat, ingin dimiliki secara eksklusif untuk dirinya sendiri.
Mereka tidak menyadari kelakuannya, maka tidak mengubah apapun ketika dengan baik2 diberi tau dan diingatkan, lebih parah lagi dengan bertambahnya usia; 'makin tua makin menjadi'.....
Antidote/ penawar racun;
- say 'NO' ___ magic word itu benar2 ajaib, mujarab.....
racun itu memangsa pribadi2 yang tidak bisa berkata 'TIDAK'
tak perlu merasa bersalah atau tak enak, karena mereka tidak merasa apa2, tapi akan membuat racun ini berhenti menjalar, hal biasa saja untuk mereka dan akan lanjut berburu yang baru untuk menyuplai kebutuhan energi emosinya. (emotional nourishment)
- menghindar; sebisa mungkin tidak bertemu/ berhubungan
- tentukan batasan2 yang tegas

"Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah."
Amsal 27:6
Mudah mengelak toxic people, bila hanya
kenal selewat, lain cerita kalau ada dalam lingkaran
keluarga, perlu panjang sabar, pengertian dan konsisten dengan batasan2 yang kita sudah putuskan.
ingat; karena rasa empati, iba dan tidak tega, jangan berpikir memberikan kelonggaran sedikiiiiit; wah..... langsung dilahap jadi makanan empuk buatnya, kembali lagi kena racun!
Pelajaran yang bisa diambil; selalu ada sisi baiknya ya haha.....
mendorong, menyudutkan sampai garis batas dimana seseorang sadar dan mengenal diri sendiri lebih dalam.....
juga bisa sedikitnya menyelami perilaku 'racun' dan berbagi pengalaman disini.
Setiap orang layak memiliki teman yang luar biasa, positif, suportif, berlimpah cinta dan membantu dirinya menjadi yang terbaik dalam hidup.
Semoga toxic people dapat menyadari dan memperoleh kepenuhan damai sejahtera, agar tidak lagi menyakiti orang2 di sekitarnya serta bisa mengalami sukacita dan kasih sejati.
"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
2 Korintus 12:9
Source:
Vanessa Van Edwards. (9 Sep, 2015). 7 Types of Toxic People and How To Spot Them. Retrieved from https://www.scienceofpeople.com/toxic-people/
Comments
Post a Comment