Nothing New Under The Sun

Menerima kabar duka, kerabat dekat yang sudah tua, tinggal sendirian dan jauh dari kami semua, tutup usia..... sedihnya dobel2 di saat pandemi begini, tak bisa pergi melayat maupun bantu mengurus segala keperluan pemakaman dan lainnya..... betapa hidup manusia bagaikan sehembusan nafas..... ada yang pergi, ada yang datang silih berganti.....

Jadi ingat yang tertulis dalam kitab Pengkotbah 1:4-7

"Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu."

"Generations come and generations go, but the earth remains forever.
The sun rises and the sun sets; it hurries back to where it rises.
The wind blows southward, then turns northward; round and round it swirls, ever returning on its course.
All the rivers flow into the sea, yet the sea is never full; to the place from which the streams come, there again they flow.
" __ Ecclesiastes 1:4-7

Kita lihat bayi2 lucu lahir, tak berapa lama ketemu lagi, eh cepat besar, dewasa, orang tua semakin sepuh, meninggal, lalu ada yang lahir lagi.....di bumi yang tetap sama.....

Matahari terbit, manusia melanjutkan kegiatan hidupnya, sibuk dalam pekerjaan dan aktifitas sampai matahari terbenam, lalu istirahat sampai kembali terbitnya sang mentari, bangun pagi dan berulang dengan kebiasaan sehari2nya....

Angin terus menerus berputar, berhembus dari arah dan tujuan mana yang kita tak pernah tau.....

Air mengalir ke laut yang tak pernah penuh karena menguap menjadi hujan turun ke bumi dan kembali ke sungai yang tetap mengalirkan airnya ke laut..... 

Apakah hidup ini putaran seperti demikian?..... 

"Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."

Pengkotbah 1:9

Sepenggal kotbah bapak Pendeta yang sangat menarik, mengambil contoh sederhana dari perputaran jam:

==========

Pergerakan waktu dimulai dengan detik 1 ke 2 sampai dengan 60 lalu kembali lagi ke awal, tapi dia menggerakan menit yang akan berjalan sampai 60 lalu mengulang lagi dari 1, menit akan gerakan jam yang berputar hingga 24 menggerakan hari, dari Senin ke hari Minggu terus ke minggu2 berikutnya, menggerakkan bulan menuju bilangan ke 12.....

semua akan berputar tiada henti sampai ke tahun..... tidak pernah kembali lagi! melainkan akan terus bertambah.....

Bila salah melihat, hidup menjemukan seakan berputar putar, seperti usaha menjaring angin..... terjebak dalam rutinitasnya, tidak memperhatikan lagi apa sebenarnya yang menjadi kehendak Tuhan atas keberadaan kita di dunia ini..... 

Orang bijak melihat tahun yang tidak pernah kembali lagi, setiap anugerah Tuhan yang diberikan tidak pernah kembali, melainkan selalu baru setiap detiknya..... 

==========

Kutulis secara singkat, tentunya masih banyak pengupasan dari Kitab Pengkotbah yang sangat dalam..... Senang sekali bisa mengikuti pengajaran firman Tuhan begitu mudah secara online, salah satu hal positif dalam masa2 ini.

Mungkin bagiku menjadi hal2 baru menemukan dan memahami isi suatu pelajaran.... bagi yang lain; lho itu dari dulu juga sudah ada, tidak ada yang baru..... kamu aja yang baru tau..... yang jelas, sangat bersyukur ada bertambah pengetahuan kebajikan untuk pertumbuhan iman dan sharing disini.

Berjalan bersama Tuhan, mengalami anugerah dan kesempatan pembaruan, setiap detik merupakan rahmat yang selalu baru bila kita mau melibatkan dan bersandar teguh padaNya. 

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"

Ratapan 3:22-23




Comments

  1. hallo simply Tess, tulisannya sangat memberkati, saya melihatnya hidup ini adalah kesempatan , jadi bukan berapa lama kita hidup, tapi yg lebih penting adalah bgmn dan mau diisi dgn apa sisa hidup kita? yg katakan 20 atau 30 thn lagi, jika usia kita 55 thn saat ini. Semakin tahun semakin kita mengucap syukur kpd Tuhan atas penyertaan dan kasih setiaNya yg selalu ada dalam hidup kita.
    Thx a lot & I am looking forward for your next writing. Gbu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Puji Tuhan kita bisa saling berbagi berkatNya, anugerah dan kesempatan yang selalu baru untuk mengisi hidup, terimakasih sama2 dan sampai jumpa lagi. Gbu too


      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rest and Refresh Yourself

My Sweet Jambu Bol Jamaika

Planting Seeds in Life

Enjoying Bright Happy Days

A Walk In The Rain

My Sweet Petrea