A Warm Hello Comes From The Heart
'Hellooo good morning' sapaku ceria sambil membuka pintu kebun..... kakak tanya, "kamu nyapa orang yang jalan di depan rumah itu?" karena kami sedang video call. "oh bukan... ke bebek"..... sembari kuarahkan kamera pada dua happy ducks yang berenang menghampiri.....
Sudah maklum dan biasa kalau kami bicara dengan binatang2, dari kecil selalu ada anjing peliharaan di rumah, ikan2, pernah juga ada pets kelinci, marmut, kumang..... banyak canda tawa dengan mereka yang sudah jadi bagian keluarga.....
A simple greeting, a warm hello memiliki dampak besar untuk membuat semua mahluk bahagia, menjadikan harinya lebih baik.
Tertanam dalam diri, semenjak kanak2 diajari menyapa dengan santun, terutama
pada yang lebih tua, senyum ramah, menatap mata, bila berjabat tangan dengan
kekuatan tegas, tidak lembek tanpa tenaga.
Selanjutnya di sepanjang hidup, selamat pagi, siang, malam..... ucapan2 selamat ulang tahun, menyambut kehadiran bayi mungil, happy anniversary, selamat sukses,..... menjadi ungkapan kegembiraan, mengingat dan menghargai, menyatakan keperdulian pada keluarga, kerabat, teman2.....
Kita tau bagaimana rasanya menerima kehangatan salam yang mengisi kekosongan hati, merubah mood menjadi semangat, mendapat energi positif yang disalurkannya, menjadi penghiburan, memberkati dengan banyak hal.....
Bagaimana bila tidak dibalas greetingnya?.....
Mungkin orang itu tidak dengar, sedang sibuk, tidak mindful, terburu2, banyak alasan seseorang untuk tidak menyapa kembali..... normal saja kan sekali papasan, tidak perlu terlalu dipikir.....
Lalu bagaimana dengan yang rutin bertemu, di tempat kerja, di sekolah, di route jalan pagi..... tidak pernah ada sapaan balasan..... Positive thinking saja, tentunya orang ini sedang banyak pikiran, kulanjutkan kebiasaanku yang spontan memberi salam 'selamat pagi'.....
Satu kalipun tak pernah bergeming, lambat laun berasa aneh sendiri, meskipun bukan urusanku kalau dia sengaja bersikap kasar, tidak sopan dan tak pernah senyum, aku yo ndableg tetap menyapa tiap pagi. Akhirnya dia pakai earphone..... haaa, dipakai untuk menghindari suaraku kayaknya, ge-er nih haha..... padahal kan dia mau dengarin musik toh..... kenapa jadi aku yang mengira-ngira?.....
Ada batasnya, tidak lagi menyapa,..... tanpa menghakimi, hanya tetap kulayangkan doa dalam hati tiap bertemu, 'Tuhan berkatilah dia.'
Comments
Post a Comment